Ternyata Ada Yang Lebih Dahsyat Dari Syaitan !

Kongsikan di



Baginda Rasulullah SAW, pernah bersabda dalam hadits yang sangat masyhur yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhori, sebagai berikut :
{” Apabila datang bulan Ramadhan, (maka) Dibukakanlah pintu-pintu surga, (kemudian) ditutuplah pintu Neraka dan Di-ikatlah Setan-setan “}. (HR. Bukhari & Muslim)

Akan Tetapi Bagaimanakah Kita Melihat Fakta  atau Kenyataannya ???

Sungguh, Seakan-akan diikatnya setan-setan tersebut tidak berpengaruh di waktu bulan Ramadhan itu. Dengan berjalannya terus jaring-jaring setan yang mampu menimbulkan dosa-dosa dan ke-alpa’an, yang mana hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai malapetaka bagi umat dan bangsa kita ini.

Ternyata…, Ada Yang Lebih Dahsyat dari Setan Tersebut, Yakni adalah “HAWA NAF-SU” !

Yang lebih dahsyat dari setan, sebagaimana yang telah diinformasikan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW :

{” Musuh-mu yang paling berat itu adalah naf-su-mu yang terdapat di badanmu (anggota tubuhmu) “} ( HR. Imam At-Turmudzi ).
Dalam sebuah riwayat lain juga disebutkan :

النَّفْسُ أَخْبَثُ مِنْ سَبْعِيْنَ شَيْطَانًا

{” (sesungguhnya) Naf-su itu lebih jahat dari pada 70 syetan “}.

Langkah-Langkah Penyelamat !

Saudaraku, Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT itu mengetahui bahwa hidup di dunia ini hanya sekali dan sementara itu hidup di dunia ini pasti di penuh dengan berbagai ujian yang melanda, dan pasti kita (orang tersebut) ingin/ mendambakan keselamatan dunia-akhirat, dan untuk menggapai atau mencapai selamat dunia dan akhirat tersebut, haruslah melakuakan langkah dalam membentengi diri dari berbagai jaringan setan dan hawa naf-su yang ada pada diri kita.
Adapun langkah-langkah yang paling utama dalam menyelamatkan diri kita dari jaringan hawa naf-su tersebut adalah “Mengenal Hawa Naf-su” !
Para pakar ahli Tafsir dari berbagai ayat-ayat Allah SWT, telah menyebut sederet sifat-sifat perihal hawa naf-su ini, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Al-Imam As-Showi RA. :

Setiap manusia itu mempunyai satu naf-su dan sedangkan naf-su itu sendiri mempunyai tiga sifat !

Pertama : NAFSUL AMMAROH BISSU’ (النفس الأمارة بالسوء)
(Hawa naf-su yang sifatnya selalu mengajak kepada perbuatan negatif atau perbuatan yang jelek)
Saudaraku, Dalam menghadapi hawa naf-su yang sifatnya seperti ini adalah kita harus selalu berjuang memeranginya.
Sebagaimana yang diriwayatkan, : Pada  suatu ketika Baginda Rasulullah SAW bersama dengan sahabat-sahabatnya pulang dari peperangan, kemudian para shahabat itu di belakang Baginda Rasulullah SAW sambil berbisik-bisik : {” kita pulang dari peperangan yang cukup besar !”}. ketika Baginda Rasulullah SAW mendengar bisikan tersebut, beliau langsung mengatakan : {” Sesungguhnya kami pulang dari peperangan yang hanya kecil menuju peperangan yang lebih besar “}, para sahabat pun merasa terkejut, perang yang seperti apa wahai Baginda Rasulullah ???, Baginda Rasulullah SAW lantas menuturkan bahwa : {” Peperangan yang besar itu adalah peperangan yang melawan hawa naf-su (dalam diri kita) “}.
Apabila sesorang tersebut selalu memerangi hawa naf-su yang sifatnya jelek (Nafsul Ammaroh Bissu’) maka selanjutnya akan berpindah sifat menjadi;
Kedua, NAFSUL LAWWAMAH (النفس اللوامة)
(naf-su yang selalu menyesali tentang kejelekan yang telah kita lakukan / kejelekan masa lampau dan kemudian mengajak menuju kebaikan)
Sebagaimana, Allah SWT berfirman dalam surat (Al-Qiyamah ayat 2) :

وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ

{” Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri) “}
Saudaraku, dalam menghadapi hawa naf-su yang seperti ini tentunya butuh suatu perjuangan juga yakni adalah semangat dalam mewujudkan ajakan untuk menuju suatu kebaikan, apabila ajakan-ajakan yang menuju kebaikan tersebut (Nafsul-Lawwamah) terus kita berusaha mewujudkannya, maka hawa naf-su tersebut akan berubah lagi menuju;
Ketiga : NAFSUL MUTHMAINNAH (النفس المطمئنة)
(An-Nafs Al-Muthmainnah adalah Jiwa yang Tenang. Inilah jiwa/ naf-su yang sangat tenang dan sangat tentram sebab naf-su ini senantiasa mengajak kita untuk selalu mengingat Allah. Dimana Jiwa/naf-su yang tenang dan tentram ini karena senantiasa gemar berdekatan dengan Allah SWT. Jiwa/naf-su yang tenang dan tentram ini selalu bersimpuh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Jiwa/naf-su yang tenang dan tentram ini, baik itu ketika ditimpa musibah maupun mendapatkan nikmat. Jika ia mendapatkan musibah, maka ia selalu ridho terhadap taqdir Allah SWT. Dan apabila ia kehilangan sesuatu, ia tidak putus asa. Serta apabila ia mendapatkan suatu nikmat, maka ia tidak akan lupa daratan).
Allah berfirman dalam surat (Al-Fajr ayat 27-30) :

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ، ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي، وَادْخُلِي جَنَّتِي

{“Wahai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya, Maka masuklah (kalian) ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku “}.
Saudaraku, apabila seseorang (kita) tersebut telah berjuang dalam memerangi (Nafsul Ammaroh Bissu’) lalu kemudian kita berhasil merubah sifatnya menjadi (Nafsul-Lawwamah), dan yang harus diperjuangkan lagi yakni untuk mendapatkan sukses yang besar yaitu keindahan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat dengan melalui (Nafsul Muthmainnah).
Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT, Setelah kita berusaha secara fisik dengan selalu berjuang sekuat tenaga, Maka sebaiknya haruslah ada usaha perihal sentuhan Rohani yakni dengan berdoa, memohon kepada Yang Maha Bisa Merubah Segala-galanya, Allah SWT.
Berikut ini adalah Doa Penunjang Usaha dalam Merubah Sifat Hawa Naf-Su (NAFSUL AMMAROH BISSU’) untuk mewujudkan NAFSUL MUTHMAINNA. :
As-Sayyid Hasan Fad’aq R.A mufti Asy-Syafi’iyah di Makkah Al-Mukarromah dalam sebuah kitabnya yakni “FAWAAIDUL HISAN” telah meriwayatkan do’a dari Sahabat Ali Bin Tholib R.A yang diajarkan langdung oleh Baginda Rasulullah SAW, dalam meraih Nafsul Muthmainnah :

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِى نَفْسًا طَيِّبَةً مُطْمَئِنَّةً طَائِعَةً حَافِظَةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَتَرْضٰى بِقَضَائِكَ وَتَخْشَاكَ حَقَّ خَشْيَتِكَ لآ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

artinya : {” Ya Allah…, jadikanlah naf-su-ku ini naf-su yang baik, yang tenang, yang ta’at, yang terjaga, yang percaya akan berjumpa dengan-Mu (ya Allah…), dan menerima dengan pemberian-Mu (ya Allah…), rela dengan keputusan-Mu (ya Allah…), takut kepada-Mu dengan sebenar-benarnya, dan tidak ada kekuatan kecuali dari-Mu Allah, Dzat yang Maha Luhur lagi Maha Agung “}. Aamiin !

NB. : Sebaiknya Do’a ini dibaca setiap kita hendak selesai sholat satu kali, dan bagi kita yang masih mempunyai sifat was-was diusahakan untuk sewaktu-waktu dibaca 41 kali atau dibaca seikhlas-nya.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang tertolong ! Aamiin…



Sumber : mutiarapublic.com
loading...

1 Response to "Ternyata Ada Yang Lebih Dahsyat Dari Syaitan !"

  1. ditunggu apa lagi hanya dengan minimal deposit 10.000
    mari coba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com

    ReplyDelete

Didakwah