Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Zakat fitrah dinilai sah sebagai zakat fitrah apabila dibayarkan sebelum pelaksanaan shalat idul fitri. Dan jika telat, hanya berstatus sebagai sedekah biasa.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah biasa.” (HR. Abu Daud 1609; Ibnu Majah 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Lalu bagaimana dengan mereka yang telat bayar zakat fitrah?
Jika itu dilakukan secara sengaja, statusnya berdosa. Namun jika tidak sengaja, tidak ada dosa.. Haya saja, dia tetap wajib membayarkannya sebagai qadha’ zakat fitrah.
As-Syirazi mengatakan,
فإن أخرها حتى اليوم أثم وعليه القضاء؛ لأنه حق مالي وجب عليه، وتمكن من أدائه، فلا يسقط عنه بفوات الوقت
Jika ada orang mengakhirkan pembayaran zakat sampai keluar batas waktu hari itu, maka dia berdosa dan wajib qadha’. Karena zakat fitrah adalah hak harta yang menjadi kewajibannya, dan memungkinkan untuk dia tunaikan. Karena itu, tidak gugur dengan keterlambatan waktu. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 6/126).
Keterangan lain disampaikan an-Nawawi,
لا يجوز تأخيرها عن يوم العيد، وأنه لو أخرها عصى ولزمه قضاؤها، وسموا إخراجها بعد يوم العيد قضاءً
Tidak boleh mengakhirkan zakat dari waktu yang ditetapkan di hari raya. Dan jika ada yang mengakhirkannya maka dia bermaksiat (berdosa) dan wajib mengqadha’nya. Dan para ulama (Syafi’iyah) menyebut, tindakan mengeluarkan zakat setelah keluar waktu sebagai qadha. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 6/84).
Demikian, Allahu a’lam.
Read more https://konsultasisyariah.comloading...
ReplyDeletemari bergabung dengan kami di
F|A|N|S|P|O|K|E|R jangan lupa untuk di add ya pin bb 55F97BD0 ^^