Bolehkah Kita BERKONGSI GELAS dengan Orang KAFIR???

Kongsikan di



Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bekas minum manusia baik kafir mahupun muslim tidak najis. Yang najis adalah bekas minum haiwan yang air liurny najis, seperti anjing atau babi. Dalam istilah fiqih disebut dengan sebutan su’ru.

Para ulama sepakat bahawa su’ru manusia hukumnya tidak najis, meski manusia itu bukan muslim. Adapun dalil yang menyebutkan bahawa orang-orang musyrik itu najis, bukan dalam makna hakiki, melainkan makna majazi.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS At-Taubah: 28)

Kerana itulah maka ayat ini hanya melarang orang-orang bukan muslim masuk ke wilayah haram Makkah. Dan aturan ini sudah diterapkan oleh penguasa Saudi Arabia.

Tapi ayat ini sama sekali tidak melarang orang kafir masuk ke masjid lantaran tubuhnya najis secara hakiki. Dahulu orang-orang kafir yang datang kepada Rasulullah SAW bercampur baur dengan umat Islam. Bahkan ada yang masuk ke dalam masjid. Namun Rasulullah SAW tidak pernah diriwayatkan memerintahkan untuk membersihkan bekas sisa orang kafir.

Sedangkan dalil yang secara langsung menyebutkan tidak najisnya bekas minum orang kafir, adaah hadits Abu Bakar berikut ini:

Rasulullah SAW diberikan susu lalu beliau meminumnya sebahagian, lalu disodorkan sisanya itu kepada seorang a`rabi (kafir) yang ada di sebelah kanannya dan dia meminumnya, lalu disodorkan kepada Abu Bakar dan beliau pun meminumnya (dari bekas yang sama) lalu beliau berkata,`Ke kanan dan ke kanan`. (HR al-Bukhari)

Hadits shahih ini menyebutkan petunjuk bahawa Rasulullah SAW, orang kafir dan Abu Bakar ra minum daripada gelas yang sama. Seandainya bekas minum orang kafir itu najis, maka tidak mungkin Abu Bakar minum dari gelas bekas orang kafir, sementara Rasulullah SAW ada bersama mereka.

Kecuali bila manusia itu baru saja meminum arak, maka hukum ludah atau su`ru-nya mejadi haram, lantaran kekhuatiran masih adanya sisa-sisa arak. Tapi sekali bukan kerana kekafirannya, sebab mungkin saja ada orang Islam yang minum arak. Dan minum dengan gelas bekas minum arak hukumnya haram, lantaran menghindari sisa araknya.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

(Sumber: Soaljawab)
loading...

1 Response to "Bolehkah Kita BERKONGSI GELAS dengan Orang KAFIR???"

  1. hy guys ingin nmendapatkan uang jutaan rupiah gak ^^
    ayo segera bergabung dengan saya di FANSPOKER
    disini hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
    ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^

    ReplyDelete

Didakwah